Category Archives: Cerita

Perjalanan Hidup Masih Panjang

Sekitar 2 minggu yang lalu, saya bertemu dengan seorang dosen kampus di acara nikahan teman. Bu Dosen usianya sekitar 70an tahun dan sudah menikah selama 50 tahun.

Beliau sedang belajar Bahasa Korea karena seperti jutaan penduduk bumi lainnya beliau sedang menggemari BTS. Bahkan beliau juga sempat nonton konser Suga di Indonesia beberapa waktu lalu. Beliau juga bercerita akan menjalani operasi lutut, karena merasa sudah kurang lincah saat pergi travelling berdua dengan temannya.

Kadang saya merasa sudah cukup “tua” di usia saya yang 30an ini. Mengobrol dengan beliau memberi saya rasa positif, bisa juga disebut harapan. Bahwa perjalanan hidup masih sangat panjang, kita bisa terus melakukan apapun yang kita sukai, dan hidup tidak pernah kekurangan hal baru (atau hal lama) untuk bisa dipelajari.

Lalu seminggu setelahnya, saya mendapat kabar bahwa teman SMA saya meninggal dunia secara tiba-tiba. Sulit rasanya mencerna kabar bahwa seseorang yang dulunya hanya one call away sekarang sudah tidak ada untuk selamanya. Dan harapan mengenai perjalanan hidup yang masih sangat panjang, tetiba perlu direnungkan ulang.

Donor Darah Keempat

Kata Gugelberg yang sudah lebih sering donor, biasanya saat bulan puasa stock darah di PMI berkurang, ditambah lagi ini sedang PSBB. Dari kemarin, sering beredar info dari PMI yang mengajak masyarakat tetap donor darah, tidak perlu takut karena protokol pengambilan darah yang dilakukan di PMI dibuat seaman mungkin untuk semua.

Hari ini akhirnya saya bisa donor lagi setelah masa tunggu dari donor sebelumnya. Dari luar, PMI kelihatan ramai karena ada tenda (biasanya tidak ada) yang ternyata digunakan sebagai ruang tunggu untuk keluarga pasien yang butuh darah. Di meja pengambilan formulir, petugas menanyakan apa saya bersedia menjadi donor untuk seorang pasien, sambil menunjukkan selembar kertas bertuliskan nama.

Biasanya saya donor saja tanpa tahu darah saya untuk siapa, ya sebagai stock PMI saja. Kali ini sudah ada orang yang menunggu. Mungkin selesai donor, darah akan dibawa langsung ke RS pasien tersebut.

PMI Pusat lokasinya di Jalan Kramat Raya, buka 24 jam.

Warteg Lockdown

Overheard Warteg : Nek wis wayahe mati yo mati. Kuwi anak sekolah diliburke 2 minggu njuk meh ngopo?

Terjemahan : Kalau waktunya mati ya mati. Itu anak sekolah diliburin 2 minggu terus mau ngapain?

Terlepas dari ilmu pasrah tinggi, ketidakpedulian, atau ketidakmengertian, buat sebagian masyarakat Indonesia bayangan nggak bisa kerja (atau nggak bisa buka warteg) lalu nggak dapat uang – jika terjadi lockdown – jauh lebih mengerikan daripada bayangan kena Corona. #sudutpandanglain

Workshop Artificial Lighting – Kelas Pagi

Hari Minggu yang lalu saya berkesempatan ikut workshop yang diadakan oleh Kelas Pagi, dibawakan oleh Mas Rudy Wicaksono, dengan tema Artificial Lighting.

Di kelas tersebut saya dan peserta workshop lainnya belajar tentang beberapa teknik foto dengan artificial lighting.

1. Basic Photo
Foto 2 dan 3. Menggunakan Main Light, Fill-In (Reflector), 2 Rim Light, No Edit.
Background foto ini aslinya berwarna putih, tapi dengan teknik yang diajarkan oleh Mas Rudy, background dimanipulasi seolah berwarna gelap, tujuannya supaya kontras dengan baju model.

2. Horst
Setelah saya googling ternyata ini nama seorang fashion photographer Jerman. Karena teknik fotonya legendaris, namanya digunakan sebagai salah satu nama teknik fotografi. Foto yang dihasilkan umumnya hitam, putih, atau monochromatic, dan ada unsur spotlight serta bayangan.
Saya tidak mengambil foto untuk teknik ini, karena bergantian dengan peserta lain.

3. Slow Speed Portrait
Foto 4 dan 5. Menggunakan Main Light dan Fill-In (Reflektor), Speed 1″, Color Edit di @googlesnapseed.
Foto jenis ini sebenarnya bisa didapat dengan 2 cara. Model yang bergerak atau kamera yang bergerak. Pada kedua foto saya, model diam dan kamera yang bergerak.

Selain hal-hal di atas, saya belajar satu hal penting. Kalau mau pakai artificial lighting, harus bawa kamera yang ada hot shoenya. Itu nomor satu dan utama sih.

Jadi, saya itu datang ke kelas artificial lighting bawa kamera yang nggak ada hot shoenya. Itu tuh ibaratnya Sponge Bob ke kantor nggak bawa spatula 🥴
Terima kasih @arichichristika yang mengajak ikut workshop dan mau sharing kamera 🌼

Coral Umbrella and The Fog


He said, people don’t instinctively give attention to what happen above them for any reason, but those words give me an urge to looking up ever since. Apart from plenty of beautiful views up there, perhaps subconsciously I just want to retrace the memories or revive him every now and then.